Selasa, 11 Januari 2011

Selamat tinggal kenangan

May.............
Kemarin aku kerumah sakit. Rumah sakit itu rumah sakit swasta. Tak kusangka begitu ramai pengunjungnya.Aku mendapatkan nomor giliran 94. nomor yang cukup jauh. Aku duduk di hamparan rumput yang terdapat di halaman rumah sakit itu.Kuhamparkan koran yang baru kubeli.Kujadikan alas duduk.Mataku tak tahan dan terasa mengantuk.Kupindahkan koran itu di bawah sebatang pohon.Dan jadilah aku gelandangan sementaraa.Kubaringkan tubuhku sambil mendengarkan lagu-lagu dari handphoneku. Aku tak perduli dengan setiap mata yang menatapku.Ada beberapa yang duduk juga di halaman berumput itu. Tapi mereka tidak berbaring seperti aku. Hmm May....kau bisa membayangkan seperti apa aku saat itu. Tapi kau sudah tahu tentang aku kan? Aku orang yang tidak pedulian. terserah mereka mau bilang apa. Payah ya May punya teman seperti aku....(smile)
May........
Kukira aku sendiri.....ternyata di pojok yang tak berjauhan dari tempatku ada seseorang yang duduk menyendiri. Sesekali ia menoleh kearahku.Ia tersenyum padaku....aku menganggukkan kepalaku sebagai basabasi pergaulan. 
Lagu dari Ariel Peterpan,Semua tentang kita,membawa aku pada kenangan masa lalu. Aku ingat dia May.
Kenangan tentang dia tak bisa hilang dari kepalaku. Tak kusadari aku menangis. Kuusap airmataku dengan kedua telapak tanganku.Kesannya jorok...tapi aku tak perduli.
Tiba-tiba sepasang tangan menyodorkan tisu kepadaku. Aku menoleh dari balik deraian airmataku.Aku seakan-akan melihat dia....sesosok tubuh yang putih tinggi...membuat jantungku hampir berhenti berdetak. Pemuda itu...yang duduk tak jauh dariku...entah kapan tiba-tiba sudah ada disampingku.Ia tidak berkata sepatahpun.Tapi wajahnya menyiratkan rasa simpati yang dalam.Kuambil tisu dari tangannya sambil mengucapkan terimakasih.
:Boleh aku duduk disini"katanya.Aku menganggukkan kepalaku.
"Syukuri hidup ini.jangan dibawa bersedih.Masih banyak orang yang lebih menderita dari mu"katanya tanpa memperdulikan tatapan mataku yang penuh protes kepadanya.Aku ingin menjawab dengan ketus...mengapa kau mencampuri urusanku.....tapi tak jadi May.......
Aku lihat sorot matanya membayangkan kesungguhan dan kejujuran. May......kau tahu...aku kira dia...
Tanpa kusadari aku kembali menangis....
Dan tanpa ditanya ia bercerita..................................
Walaupun kau tak ingin mendengar ceritaku tapi aku akan bercerita juga.....aku masih diam.
"Kau tahu berapa lama aku disini....aku sudah 6 bulan disini.....aku menatapnya penuh simpati..tapi masih diam...biarlah dia melanjutkan sendiri....
Aku sudah lama sakit......katanya dengan getir."sakit apa?"pelan aku bertanya..
"Aku menderita tumor otak,"katanya perlahan.aku terdiam tak tahu apa yang akan kukatakan.
"Keluargamu?' Ia diam tidak menjawab. Kuperhatikan wajahnya....mirip.....sangat mirip...dia....aku menarik nafas pelan....bukan saatnya aku memikirkan "dia" . Dia yang satu ini perlu perhatianku.
"Hidupku tidak lama lagi.....tinggal menunggu hari..."lirih terdengar suaranya.
"Jangan sedih ....semuanya itu Allah yang menentukan"baru itu aku berkata.
"Tapi aku bersyukur pada Allah." katanya sambil tersenyum. Aku heran ia masih bisa tersenyum walaupun tinggal menunggu hari. "Kenapa?"aku bertanya..."Karena disaat terakhirku aku dapat berkenalan denganmu" "Hmm apa yang menarik dariku?" aku bertanya pelan.
"Akupun tak tahu...hanya perasaanku saja yang mengatakan demikian." aku tersenyum ...
Jadilah kami berkenalan. Namanya....Rey.......blasteran Indonesia dan Jerman.......
Kau bisa bayangkan May.....betapa tampannya dia.....(smile)
May.....ia banyak bercerita tentang dirinya. Tapi tentang keluarganya ia tertutup. Dan akupun tak mau bertanya.
May....tiba-tiba aku mendengar namaku dipanggil. Aku menoleh kepadanya dan ia menganggukkan kepalanya. "Semoga cepat sembuh"katanya...sambil tersenyum...
Aku tersenyum membalasnya.
..........................................................................................................................................................
Aku keluar dari ruang pemeriksaan. Tinggal mengambil obat.Tapi antrian masih panjang.Aku kembali ketempatnya. dia masih menunggu. Lama kutatap dia..............
Dia menoleh dengan senyum khasnya. "Apa kata dokter" dengan tersenyum aku hanya menggelengkan kepalaku.
May.....tentu kau pun ingin tahu apa yang dikatakan dokter bukan?
Kembali aku memandang Rey..........perkenalan yang singkat...........aku tidak berkata...tapi hatiku berkata......Rey....nasib kita sama....aku juga tinggal menunggu hari.....leukimea  telah merampas hidupku,harapanku,penantianku dan ...cintaku...........
some where......sebelas januari duaribu sebelas....



2 komentar:

  1. Astaghfirullah,Astaghfirullah,Astaghfirullah,..

    Fia,kau tidak sedang bercandakan ?...
    Yang benar Fi,masa sih dokter enak aja bilang kau kena leukemia ?...tuh dokter pasti ngaco Fi,ya kan ?....Fi plissss jangan becanda kaya gini dong kau bikin aku stress,......

    BalasHapus
  2. Cerita & imaginasi yg super sekali, bakat yg luar biasa......!!

    BalasHapus