Sabtu, 08 Januari 2011

A LETTER FROM HEAVEN

A LETTER FROM HEAVEN ( SEPUCUK SURAT DARI SURGA)

oleh Fia Bunda pada 29 November 2010 jam 21:33
Anakku...bunda masih melihat basah pipimu karena tetesan air mata.Kau tertidur dalam isakan penuh kesunyian. lama bunda berdiri memandang gadis kecil yang dulu bunda tinggalkan kini telah menjadi wanita dewasa. Tapi perasaan bunda kau tetaplah gadis kecil bunda yang berlari dengan langkahmu yang terjatuh-jatuh mengikuti kepergian bunda.Bunda masih  mengingat tatapan wajahmu penuh tanya ...kemana bundamu akan dibawa. Wajah manismu ...wajah dari seorang gadis kecil berusia 6 tahun,belum mengerti akan arti kematian...
Sayang....isak tangismu membangunkan bundamu dari semadinya. bunda terbangun terasa ada yang memanggil,ada yang menangis... Mengapa sayang? Apa yang  membuatmu risau?
Bunda tahu waktu itu ketika sore tiba ,kau masih duduk di tangga rumah sambil menggoyang-goyangkan kakimu. Matamu menatap kearah jalan menunggu kedatangan bunda. Matamu kecewa ketika sampai malam tiba bunda tidak juga kembali.
Tapi mulutmu tetap terkunci tak mau bertanya. Dan diammu itu begitu lama sampai beberapa waktu.
Sayangku.......
Jangan kau sesali sesuatu yang hilang dari hatimu.Jangan membuatmu lari dari kasih sayang Allah.Jangan membuatmu memohon do'a yang salah. Bunda dan ayahmu disana tahu...akan do'amu. Kau ingin Tuhan memanggilmu agar dapat bersatu dengan kami.Agar dapat berada dalam dekapan hangat kami.Agar kau dapat bercerita tentang hari-hari sepimu kepada kami.
Sayang....
Andaikata pun kau ingin bersatu dengan ayah dan bunda....bukan begitu caranya. Kau buatlah ladang amal untuk persiapanmu,jadilah orang dermawan,lembut hati,jadilah orang yang bermanfaat untuk yang lainnya,dan sholat jangan sampai kau tinggalkan. Sekiranya semua itu bisa kau laksanakan,kita akan dipersatukan Tuhan.
Andaikata saja kau mau berpikir tentang pengorbanan ayahmu...Yang begitu terpukul dengan kepergian bunda. Bunda tahu betapa besar keinginan nya pergi bersama bunda.Tapi ia ingat akan buah cinta kami berdua....yaitu kamu anakku....Ia tak ingin bunda berduka disana bila tahu anaknya disia-siakan.Itulah sebabnya betapa ia menyayangimu anakku...dengan sifatnya yang diam tapi selalu memperhatikan keperluanmu.Kau tumbuh dan berkembang sendiri dibawah penjagaan dari seorang laki-laki yang hidupnya penuh duka. Begitu jauhnya ayahmu mendapatkan bunda,diantara perbatasan dua negara.Tapi begitu singkat usia perkawinannya.
Anakku.... bunda tahu hari-hari malammu berdua ayah. Kau  ditidurkannya dengan alunan bacaan surah Yasin. Kau tergolek diranjangnya yang kecil. Serasa bunda yang ingin memindahkan tidurmu di peraduanmu sendiri,saat melihat ayah memondongmu ketempat tidur.
Kini kau telah menjadi wanita dewasa.Bunda ingin memelukmu,mendekapmu erat-erat di dada bunda.Ingin mendengar detak jantungmu yang bercerita tentang indahnya cinta. Ingin membujukmu saat kau bersedih. Ingin tertawa saat kau gembira.Tapi dunia kita berbeda sayang.
Surat ini bukan surat yang berwujud nyata.Bukan selembar kertas dari surga.Tapi surat ini lewat suara hati,bunda sampaikan dalam mimpimu. Saat kau terbangun dari tidurmu,kau akan ingat bunda. Ingat ada bunda yang selalu mendengar dan merasakan kesakitan di hatimu. Bunda ingatkan anakku sayang,bila kau ingin memohonkan do'a yang salah cepat ucapkan Istighfar,.Jadikan itu musik yang menghiburmu saat kau gundah. Allah menyayangimu,anakku.

 ·  · Bagikan · Hapus

    • .

    • 30 N

Tidak ada komentar:

Posting Komentar